Her Name was Leli Farisia
>> Selasa, 10 Juni 2008

Beberapa bulan yang lalu, awal desember 2007, ketika saya datang ke Jakarta untuk sebuah acara, Leli marah karena saya tidak meluangkan waktu untuk menemuinya. Beberapa minggu yang lalu ketika Leli datang ke Jogja untuk sebuah acara Leli memaksa saya untuk menemaninya, atau jika tidak, dia akan mogok berteman dengan saya.
Tampaknya Leli menikmati waktu bersama saya hehehe...
Mari Sejenak kita kembali pada peristiwa tiga tahun yang lalu, saat itu petang hari, dan saya sedang bersiap siap meninggalkan kampus ketika Seorang gadis dikenalkan seorang teman yang baru saja datang, "Saya Leli"katanya.
Jantungku berdegup begitu kencang, lidahku pun terasa kelu, tanganku sedikit gemetar, dan pandanganku terpaksa kuarahkan ke samping, sambil mencuri kesempatan memandang wajahnya dengan perasaan was was supaya dia tidak menyadari kegelisahanku, dengan singkat dan lirih kujawab "namaku Pramudita", entah dia mendengarkan atau tidak. Leli segera saja berlalu, dan malam itu saya kenang sebagai malam di mana seorang bidadari memperlihatkan pesonanya kepada saya.
Esok paginya, ada sedikit hingar bingar dari acara musik yang disponsori oleh sebuah produk kopi di kampus, biasanya saya tidak tertarik pada acara seperti itu, dan memilih melanjutkan membaca buku atau menulis sesuatu di sela sela waktu senggang.
Wah, sayangnya tidak demikian saat itu, hari itu lain. Saya melihat Leli berada di belakang panggung, sibuk menyiapkan satu dua hal, sambil mengenakan pakaian bertuliskan nama sponsor acara itu, rupanya dia menjadi bagian dari penyelenggara acara ini.
Ok, hehe, pagi itu saya merasa lebih siap, walaupun hari itu saya masih mengenakan celana jeans robek yang sama dengan yang kukenakan hari lalu, tapi saya sudah mandi dan berganti kaos yang lebih bersih hehe...
Biarpun tanpa parfum, dan masih dengan suara desir jantung yang tak beraturan, saya cukup siap untuk memulai satu dua percakapan yang lebih baik dengan Leli.
Dan kesempatan itu datang. Tak berselang lama dari waktu saya duduk di dekat tempat berlangsungnya acara, Leli berjalan menghampiri arah saya, dengan degup jantung yang mulai tak terkendali saya mulai mengangkat tubuhku dan bersiap menyapanya.
Dan apa yang terjadi kemudian?
She was pass me by. She paid no attention to me. She ignored me.
Dia mengacuhkanku, tidak memberikan perhatian sedikit pun padaku, bahkan menoleh saja tidak. Tidak menyadari keberadaanku atau bahkan menolak untuk mengenaliku. Dan tentu saja hal ini semakin membuatku salah bertingkah. Sepanjang waktu itu aku menjadi semakin ingin untuk mendapatkan perhatian nya. Semakin aku ingin mendapatkan perhatian nya semakin jauh saja rasanya.
Damn! 3 Jam berlalu dan tidak satu pun dari keseluruhan acara hari itu yang bisa kuingat. Acara berkahir, dan kesempatanku hari itu hilang ketika Leli menoleh dan memperlihatkan senyum yang semakin membuatku kecewa, dan pergi berlalu begitu saja.
Setengah tahun berselang ketika aku sudah melupakan segala hal tentang Leli. hari itu aku sedang bersiap siap memilih pemeran utama untuk sebuah project film independent yang kukerjakan, ketika tiba tiba Leli masuk ke ruangan aku berada dan menyapaku "hey saya Leli, masih ingat saya ga, katanya mau bikin film ya mas?"
Wah, ada apa ini, pada saat aku tidak mencari perhatian darinya dia malah datang sendiri mencari perhatianku... hehe
Yah seperti sudah bisa ditebak, tanpa bisa mengingat kejadian yang lalu, hari itu peran utama wanita kuberikan secara mudah untuknya.
Tampaknya Leli menikmati waktu bersama saya hehehe...
Mari Sejenak kita kembali pada peristiwa tiga tahun yang lalu, saat itu petang hari, dan saya sedang bersiap siap meninggalkan kampus ketika Seorang gadis dikenalkan seorang teman yang baru saja datang, "Saya Leli"katanya.
Jantungku berdegup begitu kencang, lidahku pun terasa kelu, tanganku sedikit gemetar, dan pandanganku terpaksa kuarahkan ke samping, sambil mencuri kesempatan memandang wajahnya dengan perasaan was was supaya dia tidak menyadari kegelisahanku, dengan singkat dan lirih kujawab "namaku Pramudita", entah dia mendengarkan atau tidak. Leli segera saja berlalu, dan malam itu saya kenang sebagai malam di mana seorang bidadari memperlihatkan pesonanya kepada saya.
Esok paginya, ada sedikit hingar bingar dari acara musik yang disponsori oleh sebuah produk kopi di kampus, biasanya saya tidak tertarik pada acara seperti itu, dan memilih melanjutkan membaca buku atau menulis sesuatu di sela sela waktu senggang.
Wah, sayangnya tidak demikian saat itu, hari itu lain. Saya melihat Leli berada di belakang panggung, sibuk menyiapkan satu dua hal, sambil mengenakan pakaian bertuliskan nama sponsor acara itu, rupanya dia menjadi bagian dari penyelenggara acara ini.
Ok, hehe, pagi itu saya merasa lebih siap, walaupun hari itu saya masih mengenakan celana jeans robek yang sama dengan yang kukenakan hari lalu, tapi saya sudah mandi dan berganti kaos yang lebih bersih hehe...
Biarpun tanpa parfum, dan masih dengan suara desir jantung yang tak beraturan, saya cukup siap untuk memulai satu dua percakapan yang lebih baik dengan Leli.
Dan kesempatan itu datang. Tak berselang lama dari waktu saya duduk di dekat tempat berlangsungnya acara, Leli berjalan menghampiri arah saya, dengan degup jantung yang mulai tak terkendali saya mulai mengangkat tubuhku dan bersiap menyapanya.
Dan apa yang terjadi kemudian?
She was pass me by. She paid no attention to me. She ignored me.
Dia mengacuhkanku, tidak memberikan perhatian sedikit pun padaku, bahkan menoleh saja tidak. Tidak menyadari keberadaanku atau bahkan menolak untuk mengenaliku. Dan tentu saja hal ini semakin membuatku salah bertingkah. Sepanjang waktu itu aku menjadi semakin ingin untuk mendapatkan perhatian nya. Semakin aku ingin mendapatkan perhatian nya semakin jauh saja rasanya.
Damn! 3 Jam berlalu dan tidak satu pun dari keseluruhan acara hari itu yang bisa kuingat. Acara berkahir, dan kesempatanku hari itu hilang ketika Leli menoleh dan memperlihatkan senyum yang semakin membuatku kecewa, dan pergi berlalu begitu saja.
Setengah tahun berselang ketika aku sudah melupakan segala hal tentang Leli. hari itu aku sedang bersiap siap memilih pemeran utama untuk sebuah project film independent yang kukerjakan, ketika tiba tiba Leli masuk ke ruangan aku berada dan menyapaku "hey saya Leli, masih ingat saya ga, katanya mau bikin film ya mas?"
Wah, ada apa ini, pada saat aku tidak mencari perhatian darinya dia malah datang sendiri mencari perhatianku... hehe
Yah seperti sudah bisa ditebak, tanpa bisa mengingat kejadian yang lalu, hari itu peran utama wanita kuberikan secara mudah untuknya.
Sial!!! atau beruntung ya hehe!!!
She was a pips
Tentu nya semua sudah tahu apa pips itu. Saya menghabiskan beberapa bulan pertama trading hanya untuk mengejar pips dengan cara yang sama saya berusaha mendapatkan perhatian dari Leli?
Dan bayangkan hari ini saya baru menyadari, peristiwa di mana saya ketika pertama kali mengejar perhatian dari Leli, sama persis dengan ketika pertama kali saya memulai bertrading dan mengejar pips.What I learned
Sampai pada waktu kita tidak lagi terkesan dengan pips, tidak lagi ditakutkan oleh pips, tidak lagi tertekan oleh nya, tidak lagi jatuh cinta kepada pips, atau ketika kita tidak lagi sedikit membencinya. Maka pada saat itulah pips akan memberikan seluruh waktunya untuk kita.
tidak dapat dipungkiri tujuan utama kita adalah pips, tetapi kita harus ingat:
Semoga membantu
Pramudita.
tidak dapat dipungkiri tujuan utama kita adalah pips, tetapi kita harus ingat:
"Pips are fickle and if you pursue them full of emotion, you’re going to get
burned."
burned."
Semoga membantu
Pramudita.
5 komentar:
wuih dalem banget boss maknanya....
jadi merenung.... =P
Pramudita, apa benar ada dua Leli Farisia di Indonesia ini? Apa 'Leli' yg dimaksud dulunya mahasiswa UNY Jogja? Was it me?
ahahaha... yes that was you... unfortunately I don't have your recent photograph and number so I can't contact you earlier... hope you'll fine with it..
thanks for comment and stoping by
-pram-
Ihihihi... royalti royaltii...
Di Octafx, saya cukup banyak mendapatkan penawaran menarik yang diberikan Octafx untuk lebih menunjang kegiatan trading saya menjadi lebih maksimal. berbagai kondisi trading yang ada pun sangat membantu saya sehingga bisa mengelola dana secara lebih optimal pada kegiatan trading yang saya jalankan.
Posting Komentar