Forex Basic

Sebelum membaca tulisan berikut, sebaiknya teman teman sudah membaca:
A Bear Chased Two Hikers

Pips, Leverage, dan Lot
Saya rasa teman teman sudah mengerti apa itu pip, namun untuk meperjelas masalah ini saya rasa tidak ada salahnya saya menuliskan tentang pips sekali lagi. Pip adalah angka terakhir dari sebuah mata uang, contoh:
Jika EUR/USD ditradingkan pada 1.5495, maka angka ‘5’ adalah pips. Jika dia bergerak menuju 1.5695, maka di bergerak sebesar 200 pip.

Konsep kedua yang teman teman perlu untuk pahami adalah ‘leverage’. Leverage adalah konsep yang sangat sederhana sebetulnya, misalkan teman teman memiliki $10.000 untuk di tradingkan maka broker akan mengizinkan teman teman meminjam uang dari mereka sehingga teman teman dapat bertrade dengan jumlah yang lebih besar. Broker dapat meminjami trader sampai 500 (500:1) kali lebih besar dari jumlah trader. Beberapa broker membatasi hanya sampai 100:1 margin. Jadi apabila teman teman mendepo $1.000 dan menggunakan 100:1 margin, maka teman teman akan bertrading senilai $100.000 ($1.000 akan bernilai seolah olah $100.000)

Konsep berikutnya adalah lot. Hal ini penting karena setiap pip senilai dengan dollar yang kita peroleh. Ketika kita bertrading 0,1 lot ( senilai $10.000) maka setiap pergerakan pip akan senilai dengan $1. Sehingga jika kita bertrading dengan nilai 1 lot (senilai $100.000) maka tiap pergerakan pips akan senilai dengan $10.

Katakan sebuah contoh , misalkan pagi ini kita buy 5 lot EUR/USD pada posisi 1.5685 dan melepasnya pada posisi 1.5785 esok paginya. Maka kita akan mebuat 100x$50=$5.000.

Saya kurang tahu pendapat teman teman, tetapi untuk saya $5.000 semalam sudah cukup baik untuk menopang kehidupan hehe...

Maaf ini bukan tentang mengatakan apakah kita akan mendapatkan $5.000 per hari. Walaupun bisa dan sangat mungkin, namun demikian ada beberapa faktor yang akan membuatnya menjadi tidak semudah itu.

Seperti bagaimana saya tahu harga akan naik atau turun?

Kapankah saya harus trade dsb?

Satu yang lebih penting adalah bisakah kita mengatasi emosi kita ketika bertrading?
Sebuah kredo mengatakan menguasai emosi jauh lebih sulit dari sekedar mengembangkan ‘skill’ teknikal trading kita. Dan teman teman akan segera mengetahuinya kenapa hehehe.

Greed
Sebagian besar trader di jagat forex, mencoba untuk membuat jutaan dollar dari setiap trade yang mereka lakukan. Forex trader itu ‘greedy’, dan ini mendorong mereka untuk terus berada dalam trade yang menguntungkan dan berharap terus mendapatkan uang darinya. Hal ini dapat mengirim trader pada kerugian. Terus menerus berada dalam sebuah trade memperbesar kemungkinan pasar bergerak melawan kita dan mengambil keuntungan yang sudah kita dapatkan. Ini akan terjadi sepanjang waktu dan untuk saya sendiri masih terus terjadi dari waktu ke waktu.
Lalu bagaimana kita mengatasi rasa rakus kita?
Dengan sebuah strategi , dan strategi tersebut seperti apa, hehe, nanti kita lanjut.

Revenge
Revenge ‘balas dendam’ adalah salah satu bentuk emosi lain yang harus kita atur. Dalam keseharian kita sebagai trader, sering kali dengan mudahnya margin kita dirampas oleh market, dan kemudian kita ingin mengambilnya balik, dengan menggadakan nilai order terkahir ketika kita loss.

Ini adalah hal yang wajar dan setiap hari pun saya mengalaminya juga. Namun demikian permasalahan nya adalah bagaimana agar kita bisa mengatasinya?Jangan anggap remeh emosi ini, hal ini akan mengantarkan teman teman ke sebuah kebangkrutan jika tidak mengatasinya.
Market bukanlah teman kita, market jauh jauh lebih berkuasa dibandingkan kita. Pada dasarnya kita tidak pernah bisa ‘kembali ke market. Trading dengan marah dan penuh rasa jengkel akan menjadi sebuah bencana besar.
Jika teman teman baru saja dikerjai oleh market, maka mundurlah, tarik nafas dalam dalam, berbicara dengan mentor, beristirahatlah dulu. Bahkan ketika teman teman berpikir baru melihat kesempatan terbesar sedang menghampiri, mundurlah, ‘istirahatlah sejenak’. Selalu ada hari esok untuk bertrading lagi.

Salam

Pramudita

Nah sesudah membaca tulisan ini, teman teman bisa melanjutkan membaca tulisan berikut:
Sebuah Strategi