Mulai Menulis Lagi

>> Minggu, 05 September 2010

Mari mulai aktivitas blog ini kembali ...

Read more...

Menentukan Stop Loss [SL] dan Take Profit [TP]

>> Selasa, 10 Februari 2009

Beberapa hari belakangan lewat percakapan melalui messenger, saya mendapat cerita dan pertanyaan tentang memasang SL berkait dengan teknik Menganalisa chart ala KG, kadang kala teman teman mendapati SL terlalu sempit sehingga gampang tersentuh sementara harga dengan cepat berbalik hanya setelah menyentuh SL yang kita pasang, atau profit yang sudah sedemikian besar menjadi sia sia karena kita terlalu jauh memasang TP.
Beberapa bulan yang lalu saya pernah mereply post dari bro luckynumber7 tentang memasang SL, saya muat ulang di blog ini supaya bisa membantu teman teman dengan pertanyaan yang sama.

Originally Posted by luckynumber7
mo nanya dong senior2 disini, SL yang masih bisa ditolerir berapa yah?
hiks.. tadi OP sell AUD tau2 naik sampe -40 akhirnya di cut loss eh beberapa saat kemudian turun si AUD dan sekarang kalo gak di cut loss udah +50 hikss.. :((

maaf saya share sedikit pandangan saya, dan bukan bermaksud menggurui,
karena kita bertrading dengan banyak parameter sebagai alat analisa, maka tentu saja kita harus bisa memanfaatkan parameter parameter tersebut sebagai penanda entry atau exit kita,
maka dari sini kita bisa memutuskan pula mana tempat terbaik untuk entry, TP, SL, cut loss, dsb,
salah satu paramater yang kita gunakan adalah penanda batas pergerakan, yaitu:
1. dinamis ( BB, MA ) dan
2. statis (KG level, KG SD fibo level, S/R, range dsb)
nah dengan memanfaatkan penanda batas ini, maka kita bisa menetapkan sebuah rencana untuk meletakan SL kita, letakan di atas/dibawah level level tersebut ( dinamis/statis) ditambah angka toleransi +spread, saya pribadi sering saya tambah 10 + spread.

Kenapa menggunakan angka toleransi?
sebuah ilustrasi, semisal anda membeli tiket pesawat terbang dari Jogja ke Jakarta seharga Rp.1.489.000,-, pada suatu kesempatan ketika ditanya kolega berapa harga tiket anda, anda akan menjawab Rp. 1.489.000,- sedangkan di kesempatan yang lain anda bisa menjawab Rp.1.500.000,-
Ini adalah bagian dari psikologi manusia dan merupakan hal yang wajar, dan karena market digerakan oleh manusia maka kadang kala harga bisa sedemikian tepat mengenai nilai nilai level (S/R) sedangkan pada kesempatan yang lain bergerak lebih sedikit sebelum akhirnya berbalik, nah inilah fungsi dari nilai toleransi tersebut, yaitu mengatasi sifat manusia yang menggerakan market.
Pada dasarnya sesudah merencanakan SL sedemikian rupa bukan berarti tidak akan ada SL yang tidak gagal ( menyentuk SL kemudian berbalik profit), namun demikian trading itu adalah tentang 'how to tips the odds', perencanaan yang baik tentunya akan memperbesar prosentase keberhasilan.

meminimalkan SL menggunakan analisa KG:
sejatinya ketika memahami wave secara baik maka kita bisa mendapatkan nilai entry di ujung ujung atas/bawah harga (wave). ( perhatikan posting posting master kita Kang_Gun ( hampir selalu di ujung ujung bukan hehehehe) dan beberapa posting bro touch di bagian belakang thread ini).
Nah dengan mendapatkan entry di ujung, SL kita ditambah toleransi dan spread pun kadang masih ada di bawah nilai 20-30 ( untuk pair major) dan tentu saja dengan reward yang lumayan...
nah bagaimana supaya bisa entry di ujung, silahkan lanjutkan baca thread nya hehehehe

semoga membantu

link menuju thread :
Belajar Menganalisa Chart ala KG - page 238

Read more...

FIBS, PATTERN, DAN TRENDLINE

>> Senin, 05 Januari 2009

THE ABCD/1234 SYSTEM

Strategy ini diperkenalkan oleh Dra di ForexFactory, diskusi dan trading live dengan system ini dapat diikuti melalui link berikut:
http://www.forexfactory.com/showthread.php?t=100929
Saya hanya menulis ulang versi dalam Bahasa Indonesia untuk teman teman di Indonesia, semoga berguna...

Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan trendline. Trade dilakukan hanya pada C dengan salah satu dari enam formasi candle yang akan kita gunakan.

Langkah pertama untuk menggunakan system ini adalah menggambar trendline (inner, outer, dan long term), trendline digunakan untuk mengetahui trend terbaru yang sedang terjadi. Sesudah menggambar trendline tentukan A dan B yang terakhir. Tarik Fibonacci Retracement dari A ke B kemudian proyeksikan C dengan memperkirakan level Fibonacci (38.2, 61.8, 76.4) yang bersinggungan dengan trendline.

Entry dilakukan sesudah candle pattern berikut terbentuk sempurna:
Pada Uptrend:
1. Bullish Engulfing
2. Tweezer Bottoms
3. Morning Star
Pada Downtrend:
1. Bearish Engulfing
2. Tweezer Top
3. Evening Star

Stop Loss dan take Profit:
Setelah market retrace pasang SL di bawah trendline (10 pips +spread di bawah candle C) pada uptrend dan di atas trendline (10 pips + spread di atas candle C) pada downtrend.
Untuk TP kita mempunyai dua pilihan; pada proyeksi D atau dengan menggunakan Risk to Rewad ratio sebesar 1 : 1,5 atau lebih besar.
Di mana D?
Jika market retrace pada level 38.2 atau 61.8 maka D kita proyeksikan terjadi pada level 161.8, jika retrace terjadi pada level 76.4 maka proyeksi D pada level 127.
Take Profit kita ambil 10-20 pips sebelum proyeksi D.

Untuk selalu dipahami bahwa trading adalah ‘how to tips the odds’ proyeksi adalah sebuah kecenderungan, artinya segala sesuatu dapat terjadi, tanggap terhadap perubahan adalah salah satu syarat keberhasilan trading dengan system ini.

Pada dasarnya system ini bekerja di semua time frame, namun penggunaan maksimal ada pada timeframe H4, kita akan juga menggunakan time frame D1 untuk memahami gambar besar pergerakan market dan time frame H1 untuk mencari titik entry terbaik dalam kondisi kondisi tertentu.

Berikut ini adalah penjelasan gambar dan beberapa contoh trading.
1. USDJPY 12 Agustus 2008 TF H4

2. CHFJPY 8 Agustus 2008 TF H4


Pada contoh 1 diperlihatkan bagaimana setting sangat jelas terlihat, wave nya jelas, bounce juga tepat terjadi pada trendline dan level 61.8 Fibonacci.
Pada contoh 2 diperlihatkan bahwa kadang kadang kita perlu untuk lebih fleksible dalam membaca wave dan trendline.

Fungsi utama trendline adalah untuk membaca arah trend, Fibonacci untuk meproyeksikan titik retracement dan candle pattern sebagai signal entry.
System sangat mekanikal, memiliki aturan entry SL dan TP yang tertata jelas, latihan dan jam terbang akan memberikan kita pemahaman yang baik akan gerak market dan bagaimana mengatasinya.

Apa itu inner trendline, outer trendline, dan long term trendline?


Men set Fibonacci retracement.
1. Klik kanan dan pilih Object List
2. Pilih Fibo dan edit
3. Masuk ke tab Fibo Level, masukan parameter sebagi berikut:
• Pada angka level -0.618, pada description 161.8
• Pada angka level -0.27, pada description 127
4. %$ pada description berfungsi untuk memunculkan nilai level pada chart.


Selamat Belajar

Read more...

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP